kamar mas ikrom, jogjakarta.
03:09 PM
baru hari ini akhirnya saya menyentuh leptop lagi.
bukan leptop bermotif garis" tapi kotak".
bukan leptop 14 inci tapi 13 inci.
bukan leptop berdesktop foto fazli tapi berdesktop pemandangan.
bukan leptop advance tapi compaq.
bukan leptop saya tapi leptop mba nia.
untuk waktu yang tidak ditentukan mungkin saya harus membiasakan ini.
menulis di leptop siapa saja, di komputer mana pun.
ya, kehilangan leptop tidak bisa dijadikan alasan bagi saya untuk berhenti menulis ataupun berkarya. :)
saya menulis kali ini bukan untuk menangisi atau pun meratapi leptop saya yang hilang karena kecerobohan saya.
bukan untuk menjabarkan berbagai file penuh kenangan di dalamnya.
bukan untuk menceritakan jasa"nya dalam hidup saya.
bukan untuk menggambarkan betapa menyesal saya atas kehilangan itu.
bukan juga untuk memaparkan kemesraan kami berdua selama ini.
saya menulis kali ini untuk berbagi pengalaman yang baru saja saya dapatkan.
benar kata orang pengalaman itu mahal. :D
siapa pun yang sudah sering atau belum pernah sama sekali menempuh perjalanan lumayan jauh dengan menggunakan bis (baik siang atau pun malam), tolong jangan ulangi kesalahan saya.
31 januari 2011 jam satu siang saya berangkat dari bogor ke solo dengan menggunakan bis BLABLABLA.
bis akan tiba di solo sekitar subuh mungkin.
intinya ini adalah perjalanan malam hari.
sebelumnya saya juga pernah merasakan perjalanan malam menggunakan bis dengan jarak yang hampir sama (jogja-bogor).
sama seperti perjalanan sebelumnya, saya membawa 2 tas.
satu ransel, satu jinjing.
sama seperti perjalanan sebelumnya, tas ransel saya yang ada leptop di dalamnya saya taruh di bagasi atas.
sama seperti perjalanan sebelumnya, tas ransel itu saya bawa ketika turun untuk sholat dan makan.
bedanya, saya benar" ceroboh kali ini.
saat turun lagi di tengah malam, saya tidak membawa tas ransel saya.
saat tidur sepanjang perjalanan, tas ransel saya saya biarkan tetap di bagasi atas.
sekitar jam 5 pagi, bis tiba di solo.
saya turun, mencari mushola, kemudian ke gerbang terminal, menunggu mba nia menjemput.
sampai di kosan mba nia, saya mengeluarkan beberapa baju, dan peralatan mandi.
sempat sedikit heran karena ada botol aqua dengan isi masih full dan masih bersegel ada di dalam tas ransel saya.
padahal, saya ingat tidak membawa itu.
saya tidak ambil pusing.
kemudian saya mandi, sarapan, lalu istirahat tidur.
mba nia pergi kekampus.
semua berjalan normal dan biasa.
mendekati waktu dzuhur, mba nia pulang bersama temannya.
ngobrol" mengenai acara yang akan mereka buat.
kemudian, mba nia meminjam leptop saya karena flesdis temannya tidak terbaca di leptopnya.
berhubung saya baik (haha apalah ini), saya ambilkan leptop saya di tas ransel.
tapi saat saya buka pelindung leptop, isi di dalamnya bukan kotak berwarna hitam, tapi kotak putih.
gatau gimana muka saya waktu itu.
kalo saya punya penyakit jantung mungkin sudah kambuh. :'p
astaghfirulloh.
ada orang yang menganti leptop saya dengan buku bekas tebal yang dilapisi kertas putih.
gak perlu waktu lama untuk menyadari leptop saya hilang.
berbagai macam pikiran langsung melintasi otak saya.
terbayang muka ayah saya sepulang membelikan leptop itu untuk saya.
terbayang uang yang dihabiskan untuk membeli itu.
terbayang wajah lucu fazli yang saya jadikan wallpaper untuk desktopnya.
terbayang malam" begadang yang saya habiskan untuk menekan keyboardnya.
dan berbagai bayangan lainnya yang menciptakan sesal seketika.
saya gak berhasil menjaga barang yang diamanahkan orangtua saya.
siapapun yang mengambil itu,
dia memasukkan buku bekas sebagai pengganti leptop saya.
dan aqua botol bersegel itu untuk pengganti casannya.
tujuannya untuk menunda saya untuk tau kalau leptop saya hilang.
biar saat turun dari bis, tas ransel saya tetap terasa seberat sebelumnya.
yaa, salah satu modus pencurian lain yang baru saya ketahui. :')
sampai sekarang ada rasa sakit atau pun geram saat melihat aqua botol dengan isi penuh dan masih bersegel.
sampai sekarang ada rasa sedih saat melihat leptop, punya siapa pun, merek apa pun, sebesar apa pun. hehe.
ambil hikmahnya.
kata" yang paling saya ingat dari teman mba nia.
'ini baru barang dek yang diambil sama Allah, belum orang yang kamu sayang. sudah ikhlaskan saja, insyaallah ada hal baik setelahnya'
kata" yang paling saya ingat dari mba nia.
'intropeksi is. mungkin ini teguran karna isti kurang infak'
dan kata" yang paling menenangkan saya.
kata" dari dua orang yang mencintai saya tanpa syarat.
kata" dari kedua orangtua saya.
'kalau sudah hilang ya mau diapakan. jadikan pelajaran saja, lain kali hati-hati'
saya bersyukur.
dikelilingi oleh orang" yang tidak menghakimi saya.
yaaah, walaupun tanggapan baik itu malah membuat rasa bersalah saya semakin besar.
setidaknya berhasil muncul tekat baru di hati saya.
saya akan punya leptop lagi.
dan itu dari kerja keras saya. :)
doakan yaaa.
dan ingat, jangan ulangi kesalahan saya.
bener kata bang napi.
'kejahatan bukan ada karna niat pelakunya, tapi juga karna ada kesempatan. waspadalah, waspadalah!'
*walaupun buat kasus saya keliatan banget kalo pelakunya niat.
persiapannya gilaaa. hhaa. :'D
Langganan:
Postingan (Atom)