Jumat, 25 Mei 2012

gereget

gereget itu sampai tanpa sapa
memunculkan prasangka tipe masa lalu
melata ringan dengan visi tertancap
pasti, benar-benar pasti

berlagak biasa
asa menghilangkan prasangka
berbaur layaknya gelisah tersembunyi
namun prasangka menjadi nyata
memang tipis, namun ada
memang kabur, namun terasa

tepis! buang jauh!
namun gereget menetap dan berakar kuat
dua perjumpaan dalam satu matahari
meyakinkan semuanya
menyeruak prasangka

entah gunung es macam apa yang memisahkan
wujudnya tersapu cahaya,
namun keberadaannya nyata
gereget ini membesar menjadi getaran
memunculkan muak dan rasa khianat
saat ini aku benci!

mungkin prasangka lain
tapi kenyataan hanya masalah waktu

2 komentar:

Setyabella Ika Putri mengatakan...

well..
istiii semakin puitis... cihuyyy ^,^

Istiqomah Nurfitri mengatakan...

keselnya banget" bei, terlalu frontal kalo pake bahasa biasa.
emang diatas puisi? ak aja gak ngerti. :p

Posting Komentar