Jumat, 04 Mei 2012
hukum aku Tuhan,
walaupun entah sudah berapa tahun yang lalu.
aku gak bakal pernah lupa saat-saat itu.
saat dimana penyesalan begitu besar.
saat dimana rasa bersalah terlambat datang karena ego.
saat dimana gengsi berbulan-bulan langsung runtuh tanpa sisa.
gimana mau lupa,
gak berperasaan kalo aku sampe lupa.
sukses berbulan-bulan menahan sesak hingga akhirnya memunculkan sesak lain yang jauh lebih menekan.
aaah, sekelebat bayangan dia yang meneteskan air mata dateng lagi.
tetesan air mata karna sikap konyol aku.
keras kepalanya aku.
sikap kekanak-kanakan yang bodoh.
Tuhan, maafkan aku, :(
entah setan jenis apa yang mendekati.
kejadian itu berulang, bahkan semakin parah.
Tuhan, aku melakukannya bahkan bukan karena gengsi ataupun ego.
aku melakukannya begitu saja tanpa beban, tanpa rasa salah.
menganggap tingkah aku normal, tingkah aku bisa diterima.
hingga dia pun meneteskan air mata.
dia yang begitu kuat dimata aku, begitu tegas.
dia yang menaruh kepercayaan dan rasa sayang yang begitu besar.
dia juga meneteskan air mata.
tanpa perlu menahan rasa sesak berbulan-bulan, aku melakukannya.
aku berhasil memunculkan sesak seperti rasa sesak beberapa tahun yang lalu.
sesak melihat air mata yang muncul (lagi-lagi) karena kebodohan aku.
maafkan aku Tuhan,
maafkan aku. :(
tolong hukum aku seberat-beratnya.
aku mohon, biar gak ada lagi sesak yang sama.
ketika harus melihat air mata dari mereka, jatuh hanya karena kebodohan bodoh yang aku lakukan.
hukum aku Tuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
jangan Tuhan, jangan hukum Isti..
hhe :P
bebei, :D
Posting Komentar