Hahaha wajar, toh kamu memang berjalan menjauhi tukang tampar
Semakin hari, semakin jauh, sampai tak terlihat barang setitikpun sosok penampar
Nyaman ya? Tapi kenapa jadi rindu? Apa enaknya ditampar?
Hahaha, kamu memang lucu
Selamat datang di titik ini, titik dimana akhirnya kamu bisa menampar diri sendiri, kemudian kewalahan mengumpulkan tamparan" lain
Bisa aku mohon sesuatu?
Tolong kamu nikmati semua tamparannya, jangan sampai dia hilang, dan jangan mau disiksa rindu lainnya
Boleh aku recoki lagi hatimu?
Kamu tau tamparan itu baik
Dan kamu tau betapa rapuhnya kamu tanpa kekejaman itu
Biarkan dia datang, bahkan berlarilah ke arahnya
Sambut dengan hangat dan penuh kesungguhan
Tinggalkan kekosonganmu saat ini juga
Tak usah kamu pedulikan segala pelukan penuh duri ataupun tawa bertopeng kegermelapan fana
Kamu berbakat, aku tau
Dan yaaah, aku yakin
Kamu bisa jadi tukang tampar kalau kamu mau!
Berusahalah, sungguh sungguh
Tolong
Aku tau rasanya disiksa rindu
Cukup aku
0 komentar:
Posting Komentar