Senin, 04 November 2013

rumit

Berhenti menanyakan hal-hal yang aku sendiri gak bisa memastikan.
Semua bukan cuma masalah apa yang terfikirkan dibenak dan diotak,
lebih banyak jaring yang saling berhubungan yang jadi pertimbangan untuk menjawab,
bahkan hanya untuk kata ‘iya’ dan ‘tidak’.

Banyak hal yang kadang tidak terlalu butuh perasaan untuk dibawa serta. 
Karena perasaan bisa dikondisikan, dikondisikan oleh aku yang mempunyainya, dan Tuhan pastinya, yang dengan mudah bisa membolak balik hati umatnya.
Kadang hanya perlu menetapkan sebuah keputusan, maka aku akan seketika benar” membenci seseorang.
Menilai negatif semua yang dilakukannya, bahkan hal baik yang dilakukannya.
Di lain sisi, sebuah keputusan juga yang bisa membuat aku seketika mencintai seseorang dan memaklumi semua kekurangan yang melekat dari seorang dia.

Manusia memang rumit.
Serumit aku yang terus mengagumi kamu karna kamu persis ayah, dan kamu yang terus terbang tanpa menoleh aku karna aku sama sekali gak menyerupai ibumu.
Tapi manusia juga sederhana.
Sesederhana bahagia yang menyelinap ketika tau operasi anis lancar, dan mba nia yang udah gak terlalu sering mual karena 3 bulannya udah lewat :)

Serumit atau sesederhana apapun, manusia tetep makhluk yang bisa beradaptasi dengan super! 
Sesering apapun jatuh, dengan beberapa adaptasi bisa berdiri lagi.
Bahkan memanjat mungkin? tinggi~


2 komentar:

Setyabella Ika Putri mengatakan...

Siapakah sosok kamu disini? :D
Eh.. anis operasi apaan is?

Istiqomah Nurfitri mengatakan...

kamu! heu
tulang selangka patah, jatuh dari motor
udah rada lama sih hehe :p

Posting Komentar